Monday, August 22, 2011

Sebuah catatan absurd, is it love?? (1)


Mari kita rewind lagi salah satu momen hidup saya……ya, saya…maaf ini blog saya #eksis
Salah satu babak kehidupan saya yang paling dalam terukir adalah masa-masa yang saya habiskan di kota Jembatan Ampera. I grow fond and love to this city then……until now. Mengapa? Banyak sekali alasannya. Benar sekali kata-kata yang selalu terngiang dikepala saya, saat kita tutup satu lembaran hidup kita, lembar lain terbuka. Lembaran kosong untuk kita ukir lagi, peristiwa-peristiwa kehidupan.
Ketika saya dan keluarga pindah ke Palembang, saya sedang ditengah-tengah ujian nasional kelulusan SD (masih ingat episode si Nia?). Bukan timing yang ideal I tell you, pindah saat-saat menjelang ujian! Selain fakta bahwa nantinya kamu jadi kewalahan catching up pelajaran (untung2 kalo masih sama), susah adaptasi style sekolah yang baru plus guru-guru dan teman-teman baru, and on top of it……..kamu dapet nomor paliiing buncit buat nomor urut ujian! Alhasil saya selalu gak kebagian kertas ujian dan selalu minta (karena sekolah yang baru sudah ngeplot jumlah siswa, eh! Ketambahan saya deh). But it was fun sih! Hehee…
Saya hanya ‘mampir’ di SD selama kurang dari 6 bulan aja, sebelum akhirnya saya menyandang predikat siswi SMP, masih lanjut di SMP deket SD-nya. Masih menjajaki kehidupan di kota yang baru juga….*ciiieh! bahasanya*
Sekilas tentang kota Palembang. Apa yang terlintas di pikiran kamu mendengarnya? 

Pempek?



 Jembatan Ampera? 

Krupuk kemplang?

 Saya yakin diantaranya laah….. Duluuu, itu juga yang jadi bayangan saya. Sekarang, saat mengingat Palembang, ingatan saya terbang ke angan-angan yang lebih abstrak….*sambil masih ngiler juga inget pempeknya!*

Saya cinta kota ini, despite memori yang sudah saya punya, yang menyebabkan kedekatan batin saya dan orang-orang yang saya temui di kota ini. Saya mengingat kota ini memberikan masa-masa indah pula dalam hidup saya. And I’m proud of that….

Usia SMP masih culun gak sih? Terlalu naïf dan childish gak sih kalo saya bilang sekarang bahwa saya menemukan cinta? Apa sih cinta tuh, Wi’??? hehehee…. Saya milih tidak memberikan definisi tentang hal yang satu ini…simply because my blog won’t talk about love, specifically. Lhaaa, trus! Koq judulnya dan bahasannya cinta? Mencla mencle…..*oops!* Please see the bigger picture I’m trying to share,people!
Cinta yang ingin saya tuangkan hanyalah bagian dari the so called ‘penemuan’ jati diri yang terjadi pada saya……karena didalamnya saya belajar mencintai, dan saya merasakan cinta…..*ingat yah? Saya TIDAK memberi definisi*  

Saya senang menjadi saya pada masa-masa SMP. It was my glorious days….hahahaha *sombong* Saya termasuk siswa ‘A’ list, punya prestasi daaan si kapten basket yang yahud had a crush on me!!! Kami berteman awalnya. Kami juga satu SD. Mari kita sebut dia, Anto.
Where do I begin???? Was I ever in love with him? Then? I don’t know….. I wasn’t very good at expressing what I feel exactly….. I always do stupid things, opposite of what I truly feel.

Tentang dia…. 
How do I begin to describe him? 
We were first and foremost, friends. Saya dan dia berbeda…. 
Mengutip kata2nya, langit dan bumi. Who’s who? Well, you decide. 
Saya tipikal siswa yang biasa saja. Saat kami sama2 masuk SMP, saya menjadi (agak) luar biasa…. Saya termasuk siswa yang pandai, was involved in student bodies, yaah bisa dibilang saya A-list student. Berprestasi? Tentu.. keren dan gaul? Saya tidak yakin…. Masa2 itu kami belum mengenal social networking dkk-nya. Dia? Kurang lebih juga menonjol… let see, seingat saya dia atlet basket dan voli di sekolah, bersama saya juga dia di OSIS, circle of friends kami juga sama. That fling sudah cukup lama ada, teman2 saya dan dia mengatakan hal itu sudah rahasia public, kalo dia had a crush on me!
Kala itu saya biasa saja, play it cool, man! Tidak ada yang special dari hubungan pertemanan kami, but I must admit, dia…sangat perhatian pada saya. Hingga menjelang pertengahan masa SMP kami, makin kenceng kabar beredar kalo dia bakal nembak saya (teman2 nih yang heboh)!

Ok, detail? Saya masih sungguh sangat mengingatnya, seperti kisah2 cinta saya yang laen….*yeek,bahasanya!* Saat itu, kami satu kelompok dalam suatu tugas sekolah (tugas apa ini, saya lupa….) dan ya, kami sekelas…..(can you say awkward???) teman2 yang lain suka sekali mengerjakan PR, tugas dkk di rumah saya, so we did. Saya dan 2 teman lainnya, termasuk dia bertemu sore hari di rumah saya untuk janji mengerjakan tugas sekolah. Aman, semua berlangsung sesuai rencana. Makin sore, tugas selesai, teman2 siap pamit pulang dan oops! Hujan datang dengan derasnya….(sebenarnya sudah beberapa saat waktu kami masih asik ngerjain tugas sih….that part I forgot to mention). Heboh? Pasti, karena teman2 mengandalkan angkutan umum untuk pulang ke rumah (anak SMP kan gak punya SIM?). karena sudah agak sore, semua maksa pulang aja di tengah hujan yang lebat. Ok, saya putuskan mengantar mereka dari rumah sampai depan komplek rumah saya untuk mencegat angkot. Ojek payung? Yep! Ok, so ada 3 orang yang mau pulang. 2 teman saya, selfishly tanpa memikirkan dia, mengambil payung saya dan pamit pulang duluan. Tertinggalah si Anto…. Alone, tanpa ojek payung, kecuali saya mengantarnya. And I did…. I tell you, it was a bit romantic actually, hanya kami berdua, under the umbrella, talking over the pouring rain……*sighs* allow me to take a moment of silence to reminisce about it………………………………………………
And he was being a gentleman, holding the umbrella for me, besides the fact that he’s way taller than I am….. :P

We talk, we laugh… it was an intimate moment for the both of us… teman2 saya sudah jauh didepan, btw. Over our conversation, saya sudah merasa kalo dia mulai nyerempet2 topik romance and love and boyfriend etc etc… maybe I kinda knew it coming. Kami makin dekat, thanks to the rain, jalanan yang kami lalui juga makin habis, sampai akhirnya kami tiba di depan kompleks (jarak antara rumah saya dan depan komplek lumayan jauh). There was a brief moment of silence before he continues his previous sentence and end it with “kamu sama aku aja, Wi? Mau ya?”…….*can I get a cricket sound now?* *kriiik…kriiik…kriiiik*

Saat itu saya sama sekali tidak yakin itu adalah penembakan, saya juga tidak bertanya lagi karena (kok ya pas) datanglah angkot yang membawanya pulang. DAMN! Saya berdiri beberapa saat di pinggir jalan, memegang satu payung yang meneduhi saya di satu tangan, dan payung terlipat di tangan yang lain, trying to convinced myself that what I heard is true….. finally, saya out of the gazing moment dan berjalan balik pulang. It was a long walk home, I tell you! With lots to think about…. Sampai rumah, Hp saya berbunyi, tak lama setelah saya beres2 (hasil berantakan kerja kelompok kami), dan ya…dari si dia… isinya? Saya lupa tepatnya, yang jelas dia mengkonfirmasikan bahwa yang dikatakan tadi benar dan dia ingin jawaban…..
What did I say????......... what am I suppose to say? Crap! I hate this part….
 Maybe I should talk about food instead...... #tepokjidat



nope! scratch that... billie brown was here.

No comments:

Post a Comment