Wednesday, April 11, 2012

menata lembaran-lembaran hati....

7:17 AM

*menghela napas panjang dulu*

Masih sangat pagi, saya sudah datang, siap fully dressed (lebay) dan datang ke kantor saya...
dan saya pretty sure di absen fingerprint tadi belum ada jam 7 pagi!
Probably saya paling pagi......dan hanya dikalahkan sama mbak dan mbak OB kantor.... (antara bangga dan miris)

Kenapa sepagi ini?
Koq mau?
Dedikasi, kerajinan de el el de es be....... well, bisa juga! :p
Among all reasons, though.... it is my choice.

Saya tidak keberatan nor do I complain. Buat saya lebih baik kepagian (banget) daripada telat dan kesiangan sampai kantor, atau manapun tujuan saya.
Is that make any sense?

what's a girl to do in the morning at the office? alone, with computer's ON...??
well, THIS IS! BLOG..... *devious smile*

Saya sudah lebih baik, sekarang. Menata.
yaaa.... menata dalam konotasi harafiah dan tersirat(?) *apa dong lawan katanya harafiah??*
Menata bisa berarti 'order' yaitu mengindahkan, membuat jadi rapi, pada tempatnya....
Sama konsepnya dengan saya..... *ini saya bercerita yang harafiah dulu yaa?*
Saya mencoba dan berusaha menata hidup. Dengan segala hal baru, lama, yang (terlihat) baru, maupun yang (sepertinya) lama...

Kota baru.
Membiasakan diri dengannya. Melihat2 what its got to offer me.... and all its glamor and insignificant sides... Jakarta, Be nice to me!
Memang hidup di ibukota ini adalah (in some way) suatu pengalaman tersendiri. Ada suatu kata2 yang saya baca, "Jakarta lebih dari macet dan banjirnya..... namun juga kota dimana seorang laki2 dan wanita jatuh cinta...." #eh

Moving on... *tutup muka*
Episode itu belum datang kepada saya.

Jakarta menawarkan berjuta 'warna'nya. Saya terpukau dan merasa takut at the same time....
Remember when we talked about the future? all that changes? Well, here it is now....
Saat semuanya hadir dan didepan mata, terasa begitu surreal. Nonetheless, harus dilewati dan dijalani. Ini hidup saya sekarang.
Mengais rejeki di ibukota.... (lebay)
Bukan pilihan saya in a million years! tapi apalah mau dikata, jalan hidup membawa saya kesini.
 When life gives you a plate adventure, you dont run. You face it!
Jadi disini saya. 15 stories high at my office building.... LIVING. Dealing with it on a day to day basis.

Entah saya ini aneh atau giman...(gimana, mungkin?)
Namun saya sungguh tidak keberatan datang 2 JAM LEBIH AWAL dari jam masuk kantor.....
There's a sense of peace and serenity di dalam kehampaan kantor...... (lebay)
Saya tipikal yang suka dan men-treasure a little 'me' time.
Saat menjadi autis dan antisosial.
Cukup musik dari IPod yang menemani.

Saat2 seperti ini, saya bisa berpikir. Semua.......and i mean ALL. ;)

Kembali ke konsep menata. Mengapa ditata? Apakah tadinya berantakan? Bisa jadi.... Namun ada kalanya, seperti saya, disaat-saat ngganggur, tidak melakukan apa-apa, saya menata.
Entah itu hanya sekedar menggeser bingkai foto di meja supaya sejajar, hingga membongkar lemari baju da memindahkan perabot rumah!
Hakikat menata itu bisa diartikan tidak hanya harafiah dan kias (HA! kias...) namun dilakukan dalam skala besar, kecil atau menengah??

Saya menata hidup 'baru' saya ini dengan memulai tiap harinya di kota yang baru, rutinitas yang baru, orang-orang yang baru, pemandangan yang baru, kebiasaan-kebiasaan baru.......dengan pembiasaan.
Constantly doing it on a day to day basis. Itu saya menata hidup saya sehari-hari...

Emotionally and psychologically... menata (agak) lebih komples kalau saya jelaskan sendiri *belum lagi pastinya akan banyak protes keras dari para pakar di bidangnya*
Jadi saya hanya merely share apa yang saya lakukan dalam konteks 'saya menata hati'

Kalau hati kita, perasaan kita itu saya ibaratkan rumah, menatanya bagaimana?
kita melihat rumahnya, ruangannya, temboknya, detail bangunannya.
kita estimasi seberapa banyak perabot yang dibutuhkan untuk mengisinya, alokasinya...
*nevermind biayanya yaa? :p

konsepnya sama.

Hanya, hati saya tadinya berisi sesuatu yang berbeda, lalu terisi lagi sesuatu yang baru. lain.
Saya perlu menatanya karena hati saya hanya sebegitu luasnya.
I can only endure so much....
Kalo rumah penuh dengan perabot, sumpek kan??!??
Sama.
Saya menyimpan begitu banyak 'hal' dalam hati/pikiran saya...
Up from the day we were born....nope! the day we can figure things out on our, the day we think for yourself..... until the day we die.

Cogito Ergo Sum. I think, therefore I am....

saat dari situ hingga saat ini, detik ini, betapa hebiatnya pikiran kita yang bisa membawa sebegitu banykanya 'hal'. memori.....
Subhanallah!

Untuk itu, menata hati (dan pikiran) itu perlu.
Seperti saya.
Menyimpan begitu banyak hal, memori segala sesuatunya yang pernah terjadi, akan, ingin dan telah dalam hidup saya. dalam pikiran saya.

I kept a still-frame in mind. picture in my head..... :)

Saya perlu menatanya...or else I lose it, or i can take it back when i wanna reminisce...
Bukan menghilangkan, karena saya, personally percaya segala sesuatu yang telah terjadi pada kita tidak akan dapat terlupakan atau dilupakan.
Kita hanya MEMILIH tidak mengingatnya.
Saya yakin memori itu masih ada....

Jadi selama beberapa hari ini saya menata...
Theme of the week! MENATA.
Tidak hanya menata hal-hal yang yang 'tangible', seperti berlembar-lembar berkas kantor yang berhamburan...(lebay), menata laporan, membuat rekapan.... sort of things yang disebut 'menata' itu...
Secara 'intangible' juga.
Saya mencoba membawa diri, self-aware dalam segala situasi, menata emosi, hati, tingkah laku, semuanya!
Saya belajar tidak melupakan, rather than menyimpan semuanya.

....when everything is out, I gotta let it in - words from "Good Life" (Ryan Tedder) *with adjustment :)

So all the emotions have gone out, now I'm trying still to take it in....

Diantara lembaran-lembaran kertas berkas kantor, terselip juga 'glance' of memories of my life.... is that ever happen to you guys? or is it just me???

*menghelaaaa napassss panjang lagiiii

8:18 AM and I'm out!

nope! scratch that... billie brown was here.

No comments:

Post a Comment